IPA Kelas VII - Pencemaran Lingkungan

Admin Maret 16, 2020

IPA Kelas VII - Pencemaran Lingkungan

Manusia sebagai makhluk hidup yang diberi kemampuan berpikir tentu memiliki segudang aktivitas dalam kehidupan sehari-harinya. Mulai dari makan, bekerja, istirahat, olah raga, dan berbagai aktivitas positif lainnya.

Namun demikian, aktivitas-aktivitas tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi lingkungan. Yakni, saat manusia tidak mau lagi menjaga kelestarian lingkungan tempat tinggalnya. Dimana-mana terjadi pencemaran lingkungan dan kerusakan-kerusakan yang disebabkan kecerobohan manusia itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa aktivitas manusia yang berdampak pada kerusakan dan pencemaran lingkungan:

A. Penebangan Hutan

Eksploitasi hutan oleh manusia dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dengan melakukan pembakaran hutan untuk lahan pertanian, perkebunan, dan ladang berpindah. Serta penggundulan hutan atau penebangan liar untuk diambil kayunya.

Penebangan hutan mengakibatkan punahnya organisme yang hidup di dalamnya, suhu lingkungan meningkat, terjadinya erosi, tanah longsor, kekeringan ketika musim kemarau. Dan banjir ketika musim hujan.

Penebangan hutan yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan bencana
Penebangan hutan yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan bencana

Untuk itulah perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan hutan yang di antaranya dengan cara sebagai berikut:

a. Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat hutan dan dampak kerusakan hutan.
b. Penebangan dan penanaman kembali harus seimbang.
c. Reboisasi dan penghijauan untuk memperbaiki kerusakan hutan.

B. Pencemaran Lingkungan

1. Pencemaran Air

Adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke lingkungan air. Polutan dapat berasal dari limbah industri, rumah tangga, dan pertanian.

Air limbah dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu air limbah domestik yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara langsung seperti kegiatan rumah tangga (misalnya, air cucian detergen). Serta air limbah nondomestik yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung seperti industri tekstil, peternakan, pertanian, dan sebagainya.

Dampak dari pencemaran air adalah sebagi berikut :

a. Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut

Endapan, koloid, dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian.

Bahan-bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari masuk ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Apabila kadarnya telah mencapai tingkat tertentu, dapat mengganggu fungsi tubuh bahkan juga dapat mengakibatkan kematian.

Limbah Cair Pabrik
Limbah Cair Pabrik

b. Perubahan pH

Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5–7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau di bawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
Skala pH beserta contohnya

c. Perubahan Warna, Bau dan Rasa

Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut dalam air, maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa.

Sering kali limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar.

d. Eutrofikasi

Limbah pertanian (pupuk) dan peternakan (kotoran hewan) dapat mengakibatkan pengayaan nutrien di lingkungan perairan (misalnya sungai dan danau) yang disebut eutrofikasi. Eutrofikasi dapat meningkatkan kesuburan tumbuhan air.

Oleh karena melimpahnya tumbuhan air, maka banyak yang tidak termakan oleh konsumen dan akhirnya mati mengendap di dasar perairan serta menyebabkan pendangkalan. Detritivora menggunakan sebagian besar oksigen untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan air yang mati, sehingga biota air termasuk ikan akan mati karena kekurangan oksigen.

Proses Eutrofikasi
Proses Eutrofikasi

2. Pencemaran Tanah

Bahan pencemar (polutan) tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu polutan yang dapat diuraikan secara alami oleh dekomposer (biodegradable), misalnya bangkai hewan dan tumbuhan, serta polutan yang tidak mudah atau tidak dapat diuraikan secara alami (nonbiodegradable), misalnya pestisida, logam, plastik, kaleng, dll.

Komponen Polutan Tanah
Komponen Polutan Tanah

Upaya-upaya untuk mengatasi pencemaran tanah, di antaranya dengan cara berikut :

1. Memilah sampah yang mudah terurai dan sulit terurai
2. Menggunakan sampah organik yang mudah terurai sebagai pupuk kompos
3. Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai seperti kardus, kain, botol, dan plastik
4. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
5. Mengurangi penggunaan pestisida buatan atau menggantinya dengan pestisida alami
6. Mengolah limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan
7. Mengadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat

3. Pencemaran Udara

Didefinisikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya komposisi udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya.

Zat pencemar udara diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu zat pencemar berupa partikel yang merupakan butiran halus dan masih terlihat dengan mata seperti uap air, debu, asap, dan kabut; serta zat pencemar berupa gas yang hanya dapat dirasakan melalui indera penciuman atau akibat langsung, seperti gas SOX, NOX, CO, CO2, dan hidrokarbon.

Dampak terjadinya pencemaran udara, di antaranya sebagai berikut:

a. Rusaknya Lapisan Ozon

Lapisan ozon dapat rusak karena bereaksi dengan radikal bebas klor yang berasal dari senyawa CFC (Chlorofluorocarbon) yang banyak digunakan sebagai bahan pendingin AC, lemari es, bahan penyemprot insektisida, penyemprot parfum, penyemprot cat, dan penyemprot rambut.

b. Pemanasan Global

Panas Matahari yang mencapai permukaan Bumi seharusnya dipantulkan ke angkasa. Namun, karena Bumi diselimuti oleh gas-gas pencemar, panas Matahari dipantulkan kembali ke permukaan Bumi dan terperangkap di atmosfer.

Peristiwa ini mirip dengan peristiwa di rumah kaca, sehingga dinamakan efek rumah kaca. Hal ini berdampak pada meningkatnya suhu Bumi, yang dikenal dengan permanasan global.

c. Hujan Asam

Gas SOX dapat berupa gas SO2 dan SO3, keduanya memiliki sifat berbeda. Gas SO2 akan menjadi SO3 jika bereaksi dengan oksigen di udara dan membentuk garam sulfat jika bereaksi dengan logam. Uap air di udara akan bereaksi dengan SO2 membentuk asam sulfit dan jika uap air bereaksi dengan SO3 membentuk asam sulfat.

Jika asam sulfit dan asam sulfat turun ke bumi bersama-sama maka akan terjadi hujan asam. Disebut hujan asam karena air hujan mempunyai pH di bawah 5,6. Dampak hujan asam, di antaranya hewan dan tumbuhan mati serta rusaknya bangunan, karena pH air hujan terlalu rendah (asam).

Proses Hujan Asam
Proses Hujan Asam

Pengaruh Polusi terhadap Organ Tubuh Manusia:

  • Mata menjadi berair, pedih dan penglihatan menjadi kabur akibat senyawa-senyawa tertentu dalam asap.
  • Iritasi pada hidung, tenggorokan terasa seperti terbakar, dan partikel dapat melemahkan daya tahan paru-paru terhadap infeksi.
  • Jantung menjadi lemah akibat sel-sel darah merah terhambat dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Ini terjadi karena banyaknya CO2 dalam sel-sel darah
  • Melemahnya fungsi dan koordinasi motorik karena menurunnya kadar oksigen di otak.

4. Pencemaran Suara

Sumber pencemaran suara adalah suara bising, yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan, dan mesin pesawat.

Tinggi rendahnya suara diukur dengan satuan desibel (dB). Sumber suara yang mengeluarkan suara di atas 80 dB akan menganggu kesehatan manusia. Hilangnya pendengaran dimulai pada tingkat kebisingan 80–90 dB selama delapan jam, pada tingkat 120 dB akan membuat telinga sakit, dan dapat membunuh manusia pada tingkat 180 dB.

Upaya penanggulangan pencemaran suara adalah sebagai berikut:

Membuat dinding kedap suara.
Menanam tanaman untuk meredam suara di sekitar rumah, jalan, dan pabrik.
Mesin-mesin yang dapat mengeluarkan suara bising harus dilengkapi alat peredam suara.
Para pekerja harus menggunakan penutup telinga untuk mencegah ketulian.


<<<  TUGAS INDIVIDUAL  >>>

A. Uji Kompetensi 8.1
(kerjakan di buku tulis IPA)

  • Mengapa manusia merupakan satu-satunya organisme yang mampu mengubah hutan secara besar-besaran?
  • Mengapa hutan dapat mempertahankan siklus oksigen, karbon dioksida, dan air?
  • Jelaskan bagaimana hutan mampu mengikat air tanah sehingga air tidak dapat terus mengalir!
  • Apa dampak penggundulan hutan bagi keanekaragaman hayati?
  • Apa dampak penggundulan hutan bagi lingkungan biotik?
  • Apakah yang dimaksud dengan pencemaran dan polutan?
  • Berupa apakah polutan yang masuk ke perairan? Jelaskan!
  • Apa akibatnya jika kita sering makan ikan yang berasal dari perairan yang tercemar logam? Mengapa?
  • Sebutkan syarat-syarat air yang layak dikonsumsi manusia?
  • Tuliskan 4 cara menanggulangi polusi air?

B. Uji Kompetensi 8.2
(kerjakan di buku tulis IPA!)

  • Jelaskan 3 dampak yang terjadi apabila polutan nonbiodegradable banyak terdapat di dalam tanah!
  • Mengapa polutan tanah yang berupa zat organik mudah menyatu dengan tanah?
  • Tuliskan 5 contoh polutan udara yang berasal dari aktivitas manusia?
  • Mengapa hujan asam dan efek rumah kaca dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan?
  • Mengapa peningkatan CO2 di udara dapat mengakibatkan sesak napas?
  • Tuliskan 3 cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi polutan CFC di atmosfer?
  • Jelaskan mengenai bunyi yang bermanfaat dan yang merugikan?
  • Berikan 5 contoh sumber bunyi di atas 80 dB yang mengganggu kesehatan manusia?

C. Uji Kompetensi 8.3
Kerjakan 10 soal pilihan ganda diakhir video berikut!

Video Animasi Penemaran Lingkungan

Penyusun : Faradillah Ningsih, S.Pd.
Sumber:
  • beritajowo.com
  • Tim Abdi Guru. 2016. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Erlangga
  • Proses Hujan Asam. Learniseasy.com
  • id.wikipedia.org/Hustvedt
  • commons.wikimedia.org/CNRC
  • sachinkbiology11.weebly.com
Previous
Next Post »
0 Komentar

Komentar Pengunjung